history of ulun danu beratan tample

the History

01

Diceritakan dahulukala pada jaman kehidupan berpindah – pindah ada beberapa kelompok orang menemukan lahan yg sangat luas yg merupakan bekas letusan gunung purba. Lalu mereka memutuskan hidup menetap di Kawasan tersebut

It is said that long ago in the era of moving life, there were several groups of people who found a very large area of land. Which was the former of an ancient volcanic eruption. Then they decided to live permanently in the area.

02

Mereka lalu menggarap lahan yg mereka temukan .ketika musim hujan , mereka mulai bercocok tanam ,ada yg menanam padi dan palawija untuk kebutuhan hidup. .kawasan ini sangatlah subur.

They then worked on the land they found. During the rainy season, they started farming, some planted rice and secondary crops for their daily needs. This area is very fertile.

03

Beberapa bulan kemudian tanaman mereka tumbuh subur dan siap untuk dipanen.

A few months later, their crops are thriving and ready to be harvested..

04

Ladang yg sangat luas mereka harus memanennya dengan cara gotong royong. Para ibu ibu memanen padi,sedangkan para pria mengangkut hasil panen untuk disimpan dilumbung . kegiatan ini terus berlanjut sampai semua padi habis.

A very large field they have to harvest it by mutual cooperation. The mothers harvest the rice, while the men carry the harvest to be stored in the barn. This activity countinues until all the rice is finised

05

Keajaiban pun terjadi. Mereka memanen padi Bersama-sama dari selatan ke utara. Setelah selesai panen di utara Namun padi yg diselatan tumbuh dengan cepat dan siap pula dipanaen kembali. Hasil yg sangat melimpah ruah.

A miracle happened, they harvested rice together from south to north. After harvesting in the north, however, rice in the south grows rapidly and is ready to be harvested again. Very rich results.

06

Hal ini pula yg menyebabkan mereka kehabisan akal untk memanennya. Padi yg mereka panen tidak pernah habis.

This also couses them to run out of ideas to harvest it. The rice they harvest never runs out.

07

Karena kelelahan mereka beristirahat dan bercanda gurau, mereka memiliki kebiasan untuk menancapkan gelanggang ketanah. Mereka bercanda kalau Tuhan sedang mempermainkan mereka , mengeluh kecapekan dan lain-lain.

Because they are tired of resting and joking, they have a habit of sticking glanggang into the ground. They joked that God was playing games with them. Complaining about being tired and so on.

08

Namun gelanggang padi yang mereka tancapkan ketanah , tepat mengenai pembuluh air di dalam tanah… tidak terelakkan lagi semakin hari air yang muncul dari dalam tanah semakin hari semakin membesar.

But the rice paddies that they glanggang into the ground hit the water vessels in the ground. It is inevitable that the water that emerges from the ground is getting bigger day by day.

09

Dan akhirnya air pun menenggelamkan seluruh padi mereka. Mereka terpaksa harus berpindah tempat kembali. Dan mencari lahan yang baru. Dan mereka pun menuju arah utara. Lahan mereka berubah menjadi sebuah danu besar

And finally the water drowned all their rice. They had to move back and look for new land. And they headed north. Their land turned into a big lake.

10

Bertahun -tahun kemudian di masa kerajaan di bali, ada seoarang raja yg bermeditasi di seputaran gunung diatas danu tersebut yg dikenal dengan gunung mangu. Dalam meditasi sang Raja, beliu melihat cahaya kuning keemasan di pinggir danu.

Many years later, during the reign of Bali. There was a king who meditated around the mountain above the lake known as mount Mangu. In the king’s meditation, he saw a golden yellow light on the adge of the lake.

11

Kemudian dari peristiwa tersebut Sang Raja memerintahkan sang patih dan beberapa rakyatnya untuk membangun sebuah Pura di pinggir danu tersebut sebagai rasa syukur Sang Raja kepada Tuhan Yhang Maha Kuasa.

Then from the incident, the king ordered the Patih and some of his people to build a temple on the edge of the lake as the king’s gratitude to God Almighty.

12

Pura tersebut kita kenal sampai sekarang sebagai Puru Ulun Danu Beratan tempat pemujaan Dewi Danu sebagai Dewi Kemakmuran dan kesuburan. Dan bambu kuning keramat yg tumbuh disebelah selatan pura dipercaya tumbuh dari gelanggang padi yang ditancapkan tersebut.

We know this temple today as Ulun Danu Beratan Temple. A place of worship for Dewi Danu as the Goddes of prosperity and fertility. And the sacred yellow bamboo that grows south of the temple is believed to have grown from the glanggang rice

About Us

For more information, please contact us

[email protected]
+6282146129292

Google Maps